Senin, 11 Februari 2013

About Dajjal


1 dari beberapa tanda keluarnya Dajjal dan mengeringnya danau Tiberias di Israel.
Bila kamu membuka Google dan menelusuri kata “Tiberias”, maka kamu akan menemukan keterangan Wikipedia sebagai berikut:
Laut Galilea, juga Kinneret, Danau Genesaret, atau Danau Tiberias (Ibrani: יָםכִּנֶּרֶתYahudi-Aramic:יַמּא דטבריא, Arab:ﺑﺤﻴﺮﺓ ﻃﺒﺮﻳﺔ), Adalah danau air tawar terbesar di Israel, dan ia adalah sekitar 53km (33mil) lingkar, sekitar 21km (13mil) panjang, dan 13km (8,1mil) lebar.Danau ini memiliki luas wilayah 166 km2 (64sq mi), dan kedalaman maksimum sekitar 43m (141kaki).


Air dari Danau Tiberias merupakan sumber utama air bersih bagi bangsa Yahudi dan pemerintah Zionis Israel.Dewasa ini pemerintah Israel sangat khawatir karena keberadaan air Danau Tiberias sudah kian menipis.

Jika kita berkunjung ke web ini:(SaveTheKinneret.com) kita akan temukan peringatan dari pemerintah Israel kepada segenap warganya sebagai berikut:

The Kinneret, Israel's major reservoir of fresh water, is drying up !.
Many years of below-average rainfall have led the water level to dip to the "black line", beyond which water cannot be pumped without causing severe damage to the entire water supply.Though there are plans in place to build more desalination plants, they will not be operation for several years, so it is incumbent upon us all to conserve water !.

Artinya:
Danau Kinneret, waduk utama air bersih Israel kian mengering !.
Bertahun-tahun curah hujan di bawah rata-rata telah menyebabkan level air berada di "garis hitam" dimana air tidak bakal dapat dipompa lagi tanpa menyebabkan kerusakan parah pada pasokan air secara keseluruhan.
Meskipun ada rencana untuk membangun pabrik desalinasi, ia tidak akan beroperasi selama beberapa tahun, sehingga menjadi tugas kita bersama untuk menghemat air !.

Mungkin bagi sebagian orang informasi ini dianggap tidak penting bahkan tidak menjadi urusannya.Tapi bagi setiap muslim/mukmin yang peduli dengan tanda-tanda Akhir Zaman informasi ini sangat berharga dan sangat serius.

Mengapa ?

Karena dalam sebuah hadits panjang yang di riwayatkan oleh Imam Muslim terdapat kata “Danau Tiberias”. Dan hadits tersebut berkaitan erat dengan bakal keluarnya fitnah paling dahsyat sepanjang zaman, yaitu fitnah al-Masih Ad-Dajjal ... !.

Hadits tersebut sangat panjang.
Di dalam hadits tersebut di kisahkan bagaimana seorang pelaut Arab Nasrani bernama Tamim Ad-Dari bersama 30 orang awak kapalnya terdampar di sebuah pulau.
Kemudian di dalam pulau itu ia berjumpa dengan seorang lelaki yang menurutnya digambarkan sebagai;
“orang terbesar yang pernah kami lihat, paling kuat dan tangannya terbelenggu di leher, antara lutut dan mata kakinya terbelenggu besi”.

Lalu terjadi dialog antara Tamim Ad-Dari dengan lelaki misterius yang ternyata adalah Al-Masih Ad-Dajjal.
Dialog tersebut sebagai berikut:

Ia berkata: “Beritahukan padaku tentang kurma Baisan”.
Kami bertanya: “Tentang apanya yang kau tanyakan ?”.
Ia berkata: “Aku bertanya pada kalian tentang kurmanya, apakah sudah berbuah ?”.
Kami menjawab: “Ya”.
Ia berkata: “Ingat, ia hampir tidak membuahkan lagi”.
Ia berkata: “Beritahukan padaku tentang danau Thabari (Tiberias)”.
Kami bertanya: “Tentang apanya yang kau tanyakan ?”.
Ia menjawab: “Apakah ada airnya ?”.
Mereka menjawab: “Airnya banyak”.
Ia berkata: “Ingat, airnya hampir akan habis”.
Ia berkata: “Beritahukan padaku tentang mata air Zughar”.
Mereka bertanya: “Tentang apanya yang kau tanyakan ?”.
Ia berkata: “Apakah disana ada airnya dan apakah penduduknya bercocok tanam dengan air itu ?”.
Kami menjawab: “Ya, airnya banyak dan penduduknya bercocok tanam dengan air itu”.
Ia berkata: “Beritahukan padaku tentang Nabi orang-orang buta huruf, bagaimana keadaannya ?”.
Mereka menjawab: “Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib”.
Ia bertanya: “Apakah orang-orang arab memeranginya ?”.
Kami menjawab: “Ya”.
Ia bertanya: “Apa yang mereka lakukan terhadapnya ?”.
Lalu kami memberitahunya bahwa beliau menang atas bangsa arab di sebelahnya dan mereka menaatinya.
Ia bertanya pada mereka: “Itu sudah terjadi ?”.
“Kami menjawab: “Ya”.
Ia berkata: “Ingat, sesungguhnya itu baik bagi mereka untuk menaatinya. Aku akan beritahukan pada kalian siapa aku. Aku adalah Al-Masih (Ad-Dajjal) dan aku sudah hampir di izinkan untuk keluar lalu aku akan keluar”.
(HR. MUSLIM : 5235).

Berdasarkan hadits di atas berarti Ad-Dajjal telah mengungkap kunci-kunci kejadian yang menjadi indikator kapan ia bakal di izinkan untuk keluar dan menebar fitnah-fitnahnya.

Dan salah satu indikator sudah dekatnya saat Ad-Dajjal keluar ialah bilamana air Danau Tiberias telah mengering.
Sedangkan saat ini jelas kondisi tersebut sudah hampir menjadi kenyataan ... !

Silahkan di lihat grafik level air Danau Tiberias yang kian menyurut sejak tahun 2004 hingga 2013 (Kinneret Water Levels 2004-2013).

Waspadalah saudaraku, fitnah Ad-Dajjal tidak lama lagi akan segera keluar !.
Kiamat semakin hari semakin dekat !.
Hanya Allah Azza wa Jalla yang maha mengetahui !.

Siapkan diri beserta keluarga kamu dengan kemantapan iman dan tauhid sebelum segala sesuatunya menjadi terlambat.

Source: atjehcyber.net/2012/05/keluarnya-dajjal-dan-mengeringnya-danau.html#ixzz2K26rkgvx

Wallahu A'lam.

Jumat, 18 Januari 2013

PENCEMARAN AIR SUNGAI SIAK

1.1 Latar Belakang
Pencemaran air adalah perubahan susunan zat air akibat dari polutan asing yang masuk di dalamnya sehingga kualitas air menjadi rendah dan tidak layak dikonsumsi bahkan bisa menyebabkan kematian.


Di dalam ekosistem tempat tinggal kita, air merupakan salah satu unsur vital pembentuk kehidupan. Air memegang peranan penting dalam keberlangsungan sebuah kehidupan. Kegiatan manusia dalam menjalankan aktivitasnya sebagai mahkluk hidup secara tidak sengaja atau disadari atau tidak telah mencemari air, baik dengan bahan organik maupun kimia.


Contoh kecilnya saja adalah kegiatan cuci mencuci dengan menggunakan deterjen. Secara tidak langsung kita sudah meracuni air dengan zat kimia yang berbahaya yang dapat merusak susunan organik yang ada dalam air. Pemberian pupuk kimia di sawah pun adalah salah satu tindakan pencemaran air, apalagi pembuangan limbah-limbah industri ke sungai itu sangat dapat membunuh spesies-spesies dan ekosistem di area sungai.
Sungai merupakan salah satu kekayaan alam indonesia dengan berjuta pesona dan manfaatnya. Namun, tampak jelas bahwa tafsiran ini sudah tidak berlaku lagi. Seiring perkembangan zaman, manusia mulai berubah beserta ego mereka.
Tidak usah jauh-jauh, mari kita lihat contoh dekat saja yaitu sungai siak. Sungai Siak yang merupakan salah satu sungai yang bermanfaat dalam bidang transportasi, mata pencaharian, bahkan untuk menunjang kebutuhan sehari-hari ini tak luput dari kata “pencemaran”. Dewasa ini banyak sekali kasus-kasus tentang pencemaran sungai dan ini juga sama halnya dengan sungai Siak. Pencemaran yang berasal dari limbah pabrik membuat ikan-ikan disungai mati, kurangnya sumber air bersih, dan iritasi pada masyarakat bantaran yang menggunakan air sungai tersebut.
Sejatinya hal ini tak mesti terjadi, menimbang perusahaan yang membuang limbah berbentuk cairan ke sungai tersebut akan menuai bencana.
Akibat buangan limbah industri yang mencemari sungai siak, tercatat ratusan jenis ikan terancam kelestariannya karena spesies-spesies ikan tersebut sangat sensitif terhadap pencemaran limbah, terutama limbah kimia. Begitu pula dengan limbah rumah tangga di sepanjang pesisir sungai.
Pencemaran logam berat berupa timbal menjadi beban bagi ribuan warga yang tinggal di sepanjang sungai Siak. Dampaknya tentu berpotensi keracunan timbal tersebut. Meski kondisi kualitas air sungai Siak tak layak, namun hingga kini perusahaan daerah air minum Tirta Siak Pekanbaru, tetap menjadi pilihan sebagai sumber air.
Kualitas air sungai Siak memang mengalami penurunan, apalagi sebagian besar logam berat banyak ditemukan di beberapa kawasan di sekitar hulu bahkan hilir, Kandungan timbal banyak dijumpai di dermaga yang disebabkan oleh gas bahan bakar minyak kapal dan perahu motor. Yang ditakutkan, keracunan ini akan berdampak pada masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sungai Siak.
Tingginya timbal yang terkandung di sungai Siak ini mengakibatkan matinya berbagai macam ikan dan spesies-spesies lainnya. Kasus ini terjadi pada anak sungai Bangso di Kecamatan Tapung, Kampar sampai ke Jembatan Sungai Siak II, Pekanbaru. Ikan-ikan tersebut mati akibat kekurangan oksigen terlarut (DO).
Belum lagi, proses abrasi yang menimbulkan endapan pasir (sedimentasi) akibat adanya alih fungsi lahan di tepian sungai. Pendangkalan sungai Siak ini terjadi akibat pengalihan hutan alami menjadi perkebunan kelapa sawit. Akibatnya, sungai Siak mempengaruhi kehidupan masyarakat dan makhluk hidup di sepanjang wilayah pesisir.

1.2 Penanganan yang dilakukan
Dalam hal upaya pelestarian serta mengatasi masalah pencemaran air sungai Siak, diperlukan strategi penanganan, antara lain :
a. Preventif
Secara preventif, dimana pemerintah telah memberlakukan UU No.32/2009 tentang PPLH (Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup) dimana kita mempunyai andil yang cukup besar untuk menentukan kualitas hidup daerah masing-masing. Selain itu, papan-papan ajakan menjaga sungai harusnya bisa membuka mata kita untuk menjaga sungai ini.
b. Kuratif
Secara kuratif, dimana pemerintah setempat harus mewajibkan adanya gotong royong dalam membersihkan sungai secara rutin. Karena sungai telah tercemar, langkah terbaik adalah membersihkan atau mensterilisasikan sungai tersebut.
c. Rehabilitatif
Menurut saya, rehabilitatif ini adalah usaha lanjutan dari kuratif dimana setelah kita membersihkan sungai maka tugas kita untuk menjaganya secara berkala dan berkesinambungan. Menindak lanjuti para pencemar sungai.
d. Promosi
Hendaknya media massa bekerja sama dengan pemerintah dan warga setempat dalam mengajak masyarakat menjaga sungai, apa dampaknya, bisa dalam iklan atau pun sosialisasi ke lembaga-lembaga pemerintahan.

1.3 Bangunan Utama dan Penunjang
Pada bab diatas telah dijelaskan sebelumnya bahwa pencemaran air sungai Siak dikarenakan adanya berbagai faktor. Salah satunya dikarenakan adanya buangan limbah industri yang terletak tepat di tepian sungai, yaitu industri karet. Penulis tak habis pikir kenapa industri karet tersebut masih bisa beroperasi hingga kini padahal kualitas air sungai siak jauh dari kata higenis. Semoga pemerintah cepat tanggap dalam menangani izin kerja industri itu.
Belum lagi pemandangan tepian disekitar sungai yang terkesan sembraut. Banyak bangunan liar di tepian sungai terdalam di Indonesia itu. Jika sekilas memandang ditepian sungai Siak Pekanbaru, seakan pemerintah kota membiarkan pemandangan itu terus terjadi tanpa ada upaya pembaharuan, pembenahan bahkan penertiban lingkungan sekitar. Selain padatnya pemukiman penduduk, saluran air pun tidak berfungsi normal karena sampah yang menyumbat di bawahnya dan airpun menjadi tercemar olehnya.

Gambar 1. Industri karet di tepian sungai Siak

Gambar 2. Pinggiran sungai Siak yang ditanggul menjadi salah satu lokasi memancing bagi warga pekanbaru

Kamis, 17 Januari 2013

ESSAY

Hidup Teknik, Itulah slogan yang terucap untuk memompa semangat dikala bergelut dengan tugas-tugas besar. Awalnya saya sebelum lulus dari SMA, tidak pernah kepikiran masuk di fakultas teknik. Namun setelah mendengarkan berbagai pendapat dari pihak keluarga, senior dan teman-teman se-angkatan plus kebetulan saya menyukai pelajaran eksak, saya memberanikan diri memasuki dunia teknik, khususnya teknik sipil Universitas Riau.
Setelah menyelesaikan studi saya ingin mengembangkan ilmu keteknikan yang saya miliki. Misalnya mengikuti berbagai proyek-proyek supaya ilmu saya semakin terasah dan menambah jam terbang dalam dunia proyek. Semua yang ingin saya lakukan itu terinspirasi dari lingkungan tempat tinggal saya, dimana saya yang bertempat tinggal di Pekanbaru yang kotanya masih dalam pembangunan. Dan dengan cara ini, saya ingin ikut serta dalam memajukan kota yang saya cintai ini.
Saya sadar untuk mencapai yang saya inginkan tersebut tidaklah mudah. Perlu pembelajaran yang sangat lama dan mengikuti kursus-kursus dalam mencari ilmu. Untuk itu insya allah saya yakin dapat menggapai itu semuanya atas ridho orang tua dan izin Allah Yang Maha Kuasa. Dengan berkuliah di teknik sipil ini, saya ingin ikut serta dalam memajukan kota Pekanbaru supaya lebih baik lagi dan disegani oleh kota-kota lainnya. Amin.

Jumat, 22 Juni 2012

Beginikah Alam Semesta..???? Subhanallah

Masih ingat tentang Malaikat Isrofil dan terompetnya? Seingat saya bunyinya seperti ini, “Sebelum kiamat datang, apa yang sekarang di lakukan oleh malaikat Isrofil?” Jawabnya, “Sedang membersihkan terompetnya.” Mungkin yang ada di benak kita malaikat Isrofil itu seperti sesosok seniman yang asyik mengelap terompet kecilnya sebelum tampil diatas panggung. Sebenarnya seperti apa sih terompetnya, atau yang biasa juga dikenal dengan sangkakala malaikat Isrofil itu? Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja. Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet. Di mana pada bagian ujung belakang terompet (baca alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable) (lihat gambar bentuk alam semesta dibawah). Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati. Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda : “Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah. Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).” Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang – orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk. Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib. Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama – rama yang hidup di tengah – tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja. Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 : “Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.” Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak. “Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak – anak jadi beruban dan setan – setan berlarian.” Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, konon pula si peniupnya dan konon lagi sang penciptanya? Tiada yang mengetahuinya di dunia ini.

Kamis, 21 Juni 2012

KENAPA MANUSIA YAHUDI SANGAT CERDAS..??

Kata “Yahudi” merupakan istilah yang ditujukan atau merujuk kepada sebuah suku bangsa atau agama. Isitilah ini merujuk kepada umat yang beragama yahudi. Dalam kalangan masyarakat telah berkembang paradigma yang menganggap bahwa Bangsa Yahudi adalah suatu ras yang mempunyai kelebihan dalam hal kecerdasan. Sehingga banyak pertanyaan-pertanyaan untuk mencari jawaban; Mengapa orang yahudi pintar?, kenapa bangsa yahudi pintar?. Atau mungkin Anda pernah mendengar sebuah ungkapan “Dasar Otak Yahudi”. Ternyata ungkapan tersebut adalah dalam konteks memuji kecerdasan dan kebrilianan otak orang yahudi. OK…. Jika Anda adalah salah satu orang yang mempunyai pertanyaan “mengapa orang yahudi cerdas atau pintar?” dibawah ini penjelasan kepana bangsa yahudi pintar? Seperti yang dilansir oleh id.shooving.com Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana . Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, “Mengapa Yahudi Pintar?” Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California , terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin. Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami. Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika. Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?” Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.” Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya. Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan. Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan. Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan. Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),” ungkapnya. Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam. Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah. Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan di Universitas Israel , penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel. Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever). Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi. Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California , dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !” katanya. Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara. Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi. Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta! Anda terperanjat? Itulah kenyataannya. Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin? Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. “Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?” demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi. Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid. Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia . Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya. Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal. Benarkah merokok dapat melahirkan generasi “Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini. “Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu. Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asap rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!

Kamis, 22 Maret 2012

global warming

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak manusia zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang, manusia selalu mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya. Peradaban manusia sekarang telah mengalami banyak kemajuan. Selama perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan dengan bergantung pada pertanian dan agrikultur. Melalui orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Manusia sekarang telah mengalami zaman revolusi industri yang menggantungkan kehidupan pada bidang perindustrian. Dengan menggunakan orientasi hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran secara perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia dan kehidupannya. Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat saat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming. Namun, masalah Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global Warming adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian. Walaupun masih terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global Warming di antara para ahli lingkungan tersebut, masalah Global Warming ini tidaklah dapat diungkiri untuk diteliti dan diteliti lebih lanjut demi kelangsungan kehidupan manusia. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : - Agar setiap orang menyadari betapa besar dampak dari pemanasan global. - Agar setiap orang yang ada di muka Bumi ini ikut serta dalam mengantisipasi dampak pemanasan global. - Agar setiap individu sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. 1.3 Permasalahan Permasalahan dalam makalah ini adalah peranan individu dan masyarakat dalam menangani dan mengantisipasi dampak pemanasan global. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pemanasan Global Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 °C sampai 0.18 °C (1.33°F - 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1°C hingga 6.4°C (2.0°F hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. 2.2 Penyebab Pemanasan Global Adapun penyebab terjadinya pemanasan global yaitu :  Efek rumah kaca Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.  Efek umpan balik Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).[3] Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer. Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.[4] Ketika suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan. 2.3 Peran Individu Dalam Mengantisipasi Dampak Pemanasan Global Sebenarnya ada bermacam cara memperlambat dampak pemanasan global, cara-cara tersebut umumnya mudah dan sederhana. Tetapi kurang dilakukan secara serius oleh kebanyakan orang. Padahal pemanasan global adalah masalah yang serius. Suhu Bumi yang terus meningkat akan ber efek panjangnya musim kering atau kemarau, mencairnya gunungan es di kutub, naiknya permukaan air laut, dan sulitnya mencari sumber mata air. Adapun cara-cara mengurangi pemanasan global adalah sebagai berikut: 1. Batasi penggunaan kertas Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila anda nge-print sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong. 2. Ganti bola lampu Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat setiap daya daya listrik yang anda pakai maka anda turut serta menghabiskan sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh tahun ke depan mungkin bahan bakar jenis ini akan habis. 3. Hindari screen saver Shut down Komputer anda jika tidak akan digunakan dalam jangka lama, atau jika anda terpaksa meninggalkan komputer dalam keadaan menyala, matikan screen saver. Mengaktifkan screen saver akan memakan energi dan mengeluarkan emisi CO2. Jadi matikan screen saver anda sekarang! 4. Periksa tekanan ban Setiap anda ingin berpergian jangan lupa memeriksa tekanan ban kendaraan anda. ban yang kurang angin akan memperlambat laju kendaraan dan akhirnya akan membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak. 5. Buka jendela lebar-lebar Di Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah. Kebanyakan emisi atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas, kompor gas atau refrigerator. Unutk meminimalkannya ketika dapat mengatur termostat AC dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian bukalah jendela lebar-lebar karena sirkulasi udara yang terjebak dapat mengkonsumsi energi. 6. Gunakan pupuk organik. Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah pupuk organik. Disamping aman, murah pula. 7. Tanamlah rumpun bambu Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon lain. 8. Naik kendaraan umum Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek. Sector transportasi menyumbang sampai 14 % emisi gas rumah kaca ke atmosfer, jika kita menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi emisi gas rumah kaca, karena dalam satu kendaraan umum bisa mengangkut puluhan orang, dan itu sangat hemat energi. Dibandingkan dengan kendaraan pribadi sperti sedan yang hanya mengangkut maksimal empat orang. 9. Kurangi makan daging sapi Betul, kurangi dari sekarang memakan daging sapi. Selain megandung kalori yang tinggi. Daging sapi juga menyumbang emisi gas rumah kaca yang cukup signifikan. Setiap kilogaram daging sapi yang kita makan, setara dengan menyalakan bola lampu 20 watt selama 20 hari. 10. Jangan pakai kantong plastik Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai dibuat undang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah Negara setempat untuk melarang penggunaan kantong plastik sebagai kantong belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya didalam tanah. Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka beralihlah ke kantong kain, misal dari kain serat alami. 11. Membeli produk lokal Produk lokal tentu tidak memerlukan jalur distribusi yang panjang dan membutuhkan banyak bahan bakar. Ini berarti mengurangi emisi CO2 yang dikeluarkan mobil-mobil pengangkutnya. Kemudian belilah produk sayuran atau buah-buahan sesuai musimnya. Ini akan menghemat biaya transportasi dan menghindari harga jual yang mahal. 12. Hidup efisien Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita diami ini. Pola komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya. Hiduplah seefisien mungkin, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan, sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya. 13. Mengemudi cerdas Hindari perjalanan yang panjang dan menghabiskan waktu, bila mungkin memotong jalan lakukanlah. Kurangilah aktifitas yang menggunakan kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah jalan-jalan alternatif yang bebas macet dan tidak mengkonsumsi energi. Bila anda menunggu, matikan mesin sebab gas buangan tetap keluar sementara bahan bahan bakar terpakai. 14. Pakai baju bekas Sekarang bukan jamannya gengsi, toh kita mati tidak membawa gengsi. Tak perlu malu memakai baju bekas atau baju warisan orang tua. Dengan mengurangi membeli pakaian baru maka anda membantu mengurangi pemakaian listrik di pabrik pakaian. 2.4 Peran Masyarakat Dalam Mengantisipasi Dampak Pemanasan Global Penebangan hutan secara liar (illegal loging) dan pertambangan secara besar-besaran, pengambilan terumbu karang adalah penyebab terjadinya perubahan iklim, juga penyebab utamanya adalah adanya emisi gas rumah kaca, apalagi dalam berbagai penelitian menyatakan bahwa Indonesia adalah penghasil gas rumah kaca di dunia. Perubahan iklim dan pemanasan global telah menjadi issu lingkungan global yang paling krusial beberapa tahun terakhir ini dan mulai menjadi perhatian politik internasional. Banyaknya prediksi ilmuan mengenai kemungkinan-kemungkinan bumi akan menghadapi berbagai bencana serius sebagai dampak dari perubahan iklim ini, berbagai kebijakan Nasional dan Internasional dan upaya-upaya serius mulai diambil sebagai upaya untuk mempersiapkan mitigasi dan adaptasi, untuk mengurangi resiko-resikonya. Akibat dari perubahan iklim ini terjadinya banjir bandang, longsor, musim tanam yang tidak menentu, cuaca yang cukup ekstrim, munculnya penyakit malaria, demam berdarah, masalah saluran pernapasan, kerawanan pangan dengan menurunnya hasil produksi para petani, meningkatnya kelaparan juga meningkatnya permukaan air laut merupakan ancaman yang dating silih berganti. Akibat-akibat yang muncul tersebut juga disebabkan oleh terdegradasinya nilai-nilai kearifan masyarakat dalam menata dan memelihara alam yang kita pijak ini, agama apapun secara mutlak menyarankan umatnya bahwa dilarang untuk melakukan pengerusakan di muka bumi ini, juga dibeberapa hokum dan aturan adat yang menjadi nilai dan norma keseharian juga mengarahkan semua umat manusia untuk selalu menjaga keseimbangan lingkungan, agar tidak serta merta membebaskan pikiran dan tangan manusia untuk melakukan kerusakan. Masyarakat memiliki kontribusi sangat besar terhadap penyelamatan sumberdaya alam dari pengaruh pemanasan global melalui cara-cara kearifan lokal. “Hutan adat sangatlah penting dipertahankan karena merupakan poros utama dalam menjaga kestabilan alam, diperkirakan 30-50 juta penduduk Indonesia adalah masyarakat adat yang kehidupannya masih tergantung dengan hutan adat”, kata Kamardi, SH, Anggota Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara dalam sebuah acara adat di Bayan. Perlunya sikap yang semakin bijak dalam menata lingkungan hidup di bumi, untuk mengantisipasi dampak pemanasan global. Langkah-langkah pembaharuan yang bersifat inovatif, menjadi terobosan baru, telah banyak dianjurkan oleh para pemerhati. Misalnya, upaya 3 R : Reduce (mengurangi penggunaan alat yang boros energi), Reuse (memakai kembali perkakas lama agar hemat energi) dan Recycle (mendaur ulang kembali bahan baku limbah menjadi produk baru). Aktifis tokoh penyelamat lingkungan tingkat lokal, nasional dan internasional, telah banyak pula memberikan teladan. Ada juga himbauan memperingati World Silent Day, hari untuk menyepi dan melakukan penghematan energi sedunia, sebagaimana setiap tahunnya masyarakat Bali melaksanakan tapa brata Nyepi. Secara sederhana anjuran ini dijalankan dengan menghentikan pemakaian energi listrik pada perkakas atau peralatan rumah tangga minimal selama 4 jam sehari. Sedangkan setiap tanggal 23 Maret, diperingati sebagai Hari Meteorologi Dunia, untuk menghormati terbentuknya organisasi meteorologi dunia (World Meteorologi Organisation= WMO). Menurut sumber situs informasi, tema peringatan yang diusung pada tahun 2010 yakni,”Upaya 60 tahun Organisasi Meteorologi Dunia Demi Keamanan dan Kesejahteraan Manusia”. Upaya ini perlu didukung bersama dalam mengantisipasi dampak negatif dari pemanasan global yang mengancam kelangsungan kehidupan mahluk hidup di bumi persada. Jadi dalam masalah ini sangat diperlukan peranan dari masyarakat untuk menjaga lingkungan di sekitarnya, baik lingkungan kota maupun perdesaan, atau yang tinggal di hutan. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya. Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pemanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini. 3.2 Saran Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royong untuk menyelamatkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming. DAFTAR PUSATAKA  Wikipedia Indonesia (Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia) – Pemanasan Global  www.Pemanasanglobal.net

STRUKTUR KAYU

ASPEK PENGAWETAN KAYU A. Keawetan Kayu Salah satu kekurangan kayu adalah dapat dirusak oleh organisme hidup. seperti jamur, serangga, dan binatang laut yang hidup merombak komponen utama pembentuk kayu seperti lignin dan selulosa, serta menurunkan kekuatan kayu. Mereka menggerek kayu sebagai makanan maupun tempat tinggal. Usia pakai kayu tergantung kepada kelas awet kayu terhadap faktor perusak. Keawetan kayu diartikan sebagai daya tahan kayu terhadap serangan faktor perusak kayu dari golongan biologis. Keawertan alami kayu ditentukan oleh zat ekstraktif yang bersifat racun terhadap organisme perusak. Dalam hal ini tiap jenis kayu mempunyai zat ekstrakrtif yang berlainan, sehingga mengakibatkan ketahanan kayu terhadap faktor perusak juga berlainan. Pada umumnya kayu gubal mempunyai keawetan yang lebih rendah dibanding kayu teras, karena kayu gubal tidak mengandung zat ekstraktif. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa keawetan kayu berbeda-beda tergantung pada jenis organisme yang menyerangnya. Jadi kayu memiliki keawetan secara khusus terhadap organisme tertentu. Ketahanan kayu terhadap berbagai organisme perusak kayu berbeda-beda, dipengaruhi oleh sifat fisik dan kimia yang melekat pada kayu yang bersangkutan, jenis organisme yang menyerang, dan kondisi lingkungan yang mendukung kehidupan organisme perusak. B. Keterawetan Kayu Keterawetan kayu adalah kemampuan kayu untuk ditembus oleh bahan pengawet, sampai mencapai retensi dan penetrasi tertentu yang secara ekonomi menguntungkan dan efektif untuk mencegah faktor perusak kayu. Keterawetan kayu sangat bervariasi; kayu gubal mempunyai keterawetan yang lebih tinggi Karena bagian ini sebelumnya berfungsi sebagi penyalur air dari akar ke daun, sedangkan kayu teras mempunyai sifat keterawetan yang kurang baik, karena terbentuknya tylosis serta deposit-deposit lainnya yang menutupi sel-sel kayu. Jika kayu tidak awet dipakai untuk perumahan dan gedung maka usia pakainya akan pendek, sehingga harus menggantinya dengan kayu yang baru. Akibatnya konsumsi kayu sering melebihi kecepatan pertumbuhan pohon, dan menyebabkan menyusutnya persediaan sumberdaya hutan kayu yang makin lama terancam habis. Supaya kayu yang berkelas awet III, IV, dan V dapat digunakan dengan baik dan lebih awet sebaiknya diawetkan terlebih dahulu dengan cara pengawetan kayu. Pengawetan kayu adalah proses memasukkan bahan kimia beracun atau bahan pengawet ke dalam kayu untuk meningkatkan kelas awet suatu jenis kayu. Pemberian bahan pengawet ke dalam kayu tidak awet, diharapkan dapat memperpanjang usia pakai kayu, minimal sama dengan usia pakai kayu kelas awet I yang tidak diawetkan. Bahan pengawet adalah bahan-bahan kimia yang apabila dimasukan ke dalam kayu akan menyebabkan kayu menjadi tahan terhadap serangan faktor-faktor perusak kayu golongan biologis. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya, bahan pengawet kayu dapat digolongkan ke dalam tiga golongan besar, yaitu bahan pengawet berupa minyak, bahan pengawet larut minyak, dan bahan pengawet larut air. Dalam prakteknya yang dimaksud pengawetan kayu adalah perlakuan- perlakuan kimia. Ada empat faktor penting yang senantiasa diperhatikan dalam prose pengawetan kayu, yaitu: (1) Kondisi kayu yang diawetkan, (2) Bahan Pengawet, (3) Cara pengawetan, (4) Perlakuan setelah pengawetan. Keempat faktor tersebut dapat mempengaruhi hasil pengawetan baik, secara sendiri-sendiri maupun secara bersamaan. Efektifitas bahan pengawet tidak hanya ditentukan oleh daya racunnya saja, tetapi juga oleh metode pengawetan serta retensi dan penetrasinya ke dalam kayu. Besarnya absorbsi dan penetrasi yang bisa dicapai ditentukan oleh: (1) Struktur anatomi kayu, (2) Persiapan kayu sebelum diawetkan, (3) Metode pengawetan, dan (4) Jenis dan konsentrasi bahan pengawet. Menurut Barly dkk. (1995) dalam Djarwanto dan Abdurrahim (2000), paling tidak ada empat faktor yang sangat berpengaruh terhadap sifat mudah tidaknya kayu diawetkan atau lebih dikenal dengan sifat keterawetan kayu, yaitu: (1) jenis kayu yang ditandai sifat yang melekat pada kayu seperti struktur anatomi, permeabilitas, kerapatan, dan sebagainya, (2) keadaan kayu pada waktu diawetkan, seperti bentuk kayu, gubal/teras, kadar air, dan sebagainya (3) metode pengawetan yang diterapkan, dan (4) sifat bahan pengawet yang dipakai. C. Organisme Perusak Kayu Kayu yang berkeawetan alami rendah, mudah diserang oleh organisme perusak kayu berupa jamur, serangga dan binatang laut, tetapi akibat yang ditimbulkan oleh organisme tersebut terhadap kayu tidak sama di setiap lokasi. Pada bagian bangunan yang selalu lembab lebih banyak ditemukan serangan jamur daripada serangan serangga, dan serangan setiap jenis serangga berbeda pada setiap lokasi. Lingkungan hidup disekitarnya sangat berpengaruh terhadap kesinambungan hidup organisme. Atas dasar kenyataan tersebut penanggulangan organisme perusak kayu harus disesuaikan dengan kondisi serangan yang terdapat pada lokasi kayu dipasang dan atas dasar pengetahuan hubungan antar organisme perusak kayu dengan lingkungannya tersebut, mungkin dapat ditrerapkan metode pengawetan yang sesuai, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal dengan biaya lebih kecil. Secara garis besar, faktor penyebab kerusakan kayu dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor biologis (hidup) dan faktor non biologis (mati). 1. Faktor Biologis a. Cendawan (Jamur) Cendawan atau lebih populer jamur adalah golongan tanaman tingkat rendah yang tidak mempunyai klorofil (zat hijau daun). Karena tidak berklorofil maka jamur tidak dapat memproduksi makanan sendiri. Oleh karena itu untuk kelangsungan hidupnya jamur menumpang pada mahluk hidup lain. b. Serangga Perusak Kayu Kerusakan kayu oleh serangga terutama disebabkan oleh jenis rayap dan kumbang bubuk. Serangan dapat terjadi pada pohon yang masih berdiri, kayu bulat yang sudah ditebang, kayu gergajian, dan produk peralatan dari kayu di dalam penyimpanan maupun dalam pemakaian. Serangan ditandai dengan adanya lubang-lubang atau gerekan menyerupai saluran di permukaan kayu. Akibatnya penampilan kayu kurang menarik dan kekuatannya menjadi menurun. 2. Faktor Non biologis 1. Cuaca Permukaan kayu yang berhubungan langsung dengan kondisi lingkungan luar tanpa adanya perlindungan atau pelapisan bagian luar seperti cat dan vernis dapat mengalami kerusakan. Kerusakan itu biasanya disebut pelapukan. 2. Api Api merupakan salah satu faktor nonbiotik, yang juga banyak menyebabkan kerusakn kayu. Sifat mudah terbakar adalah hambatan utama dalam penggunannya sebagai bahan bangunan. Kenyataan telah membuktikan bahwa kayu adalah bahan bangunan primer yang akan terbakar dan menyala pada suhu bakarnya. Karena itu, penggunaan kayu secara luas dan tanpa adanya batas (sekat) dalam pembuatan konstruksi gedung atau bangunan lainnya perlu dihindari. Sebab-sebab terbakarnya kayu yang tidak dilindungi pada suhu rendah oleh sumber kebakaran tergantung pada spesiesnya, tetapi lebih ditentukan oleh faktor seperti derajat kekeringan, suhu dari sumber panas, lamanya kena panas, ukuran dan bentuk kayu, serta detail dari konstruksi. D. Pengawetan kayu Pengawetan kayu merupakan suatu cara untuk meningkatkan keawetan kayu terhadap serangan faktor biologis penyebab kerusakan kayu. Caranya adalah dengan memasukan bahan kimia beracun ke dalam kayu, yang mengganggu kehidupan biologi tersebut sehingga kayu menjadi kebal terhadap serangan organisme dan usia pakainya menjadi lebih lama dari sebelum diawetkan. Jenis bahan pengawet yang beredar di pasaran ada berbagai macam, sehinga dalam memilih bahan pengawet harus diperhatikan beberapa hal antara lain: efikasi kayu terhadap organisme perusak, cara pengawetan yang akan dilakukan, ketahanan melekat di kayu, sifat korositas, aman terhadap manusia dan hewan ternak serta lingkungan, mudah penanganan dan harganya murah. Cara pengawetan kayu berpengaruh terhadap hasil pengawetan kayu. Secara umum pengawetan kayu dibagi ke dalam dua cara yaitu cara pengawetan dengan tekanan dan tanpa tekanan. Cara pengawetan dengan tekanan menggunakan peralatan tertutup seperti tangki yang mampu menahan tekanan tertentu, seperti cara pengawetan secara sel penuh. Cara pengawetan tanpa pengawetan dapat dilakukan dengan perendaman, difusi dan pelaburan. Cara pengawetan dengan tekanan hasilnya biasanya lebih baik dari tanpa tekanan, akan tetapi biaya dan peralatan yang digunakan lebih mahal. Cara ini cocok dilakukan untuk mengawetkan kayu yang dalam pemakaiannya memilki resiko kerusakan tinggi seperti bantalan kerta api, kayu dermaga, tiang listrik, menara pendingin, pemakaian lain yang berhubungan langsung dengan tanah, serta untuk mengawetkan kayu yang sulit ditembus bahan pengawet terutama bahan pengawet yang tidak mudah luntur. Cara pengawetan tanpa tekanan pada umunya hasilnya kurang begitu baik dibandingkan dengan cara tekanan karena penembusannya lebih rendah namun masih dapat memenuhi syarat yang baik retensi maupun penembusan tergantungan tujuan pemakaian. Keberhasilan suatu bahan pengawetan kayu diukur berdasarkan besarnya retensi dan penetrasi bahan aktif pengawet di dalam kayu yang diawetkan. Jenis-jenis kayu disusun berdasarkan nama perdagangan ------------------------------------------------------------------------------------------- | No.| Nama Perdagangan/Trade Name | Nama Botani/Botanical name | Suku/Family | ------------------------------------------------------------------------------------------- | 1.| Agathis/Damar putih | Agathis alba Foxw. |Araucariaceae | | 2 | Damar pilau | Agathis borneensis Warb. |Araucariaceae | | 3.| Akasia/Pilang | Acacia leucophloea Willd. |Mimosaceae | | 4.| Alau | Dacrydium spp. |Podocarpaceae | | 5.| Ambacang/Binjai | Mangifera caesia Jack. |Anacardiaceae | | 6.| Ampupu | Eucalyptus alba R. |Myrtaceae | | 7.| Andalas | Morus macroura Miq. |Moraceae | | 8.| Anggerit | Neonauclea lanceolata Merr. |Rubiaceae | | 9.| Anggerung besar | Trema orientalis Bl. |Ulmaceae | | 10.| Angsana kembang/Linggua | Pterocarpus indicus Willd. |Papilionaceae | | 11.| Angsana keling/Sono keling | Dalbergia sissoides Grah. |Papilionaceae | | 12.| Api-api | Avicennia spp. |Verbenaceae | | 13.| Ara | Ficus indica L. |Moraceae | | 14.| Ares/Benuang laki/Takir | Duabanga moluccana Bl. B. |Sonneratiaceae | | 15.| Aro/Kiyara koneng | Ficus annulata Bl. |Moraceae | | 16.| Aser/Kayu dada putih | Acer niveum Bl. |Aceraceae | | 17.| Babi k. | Crypteronia spp. |Cryteroniaceae | | 18.| Bakalaung | Maducha spp. |Sapotaceae | | 19.| Bakau | Rhizophora spp. |Rhizophoraceae | | 20.| Balau | Hopea spp. |Dipterocarpaceae | | 21 | Balau penyau | Upunan borneensis Sym. |Dipterocarpaceae | | 22.| Balau merah/Benuas | Shorea kunstleri King. |Dipterocarpaceae | | 23.| Balam | Payena spp. |Sapotaceae | | 24.| Balam lengiao | Knema spp. |Myristiaceae | | 25.| Balsa | Ochroma spp. |Bombaceae | | 26.| Banen k. | Crypteronia spp. |Crypteroniaceae | | 27.| Bangku/Ketiau | Ganua motleyana Pierre. |Sapotaceae | | 28.| Banteng k./Mensira | Ilex pleiobrachiata Loes. |Aquifoliaceae | | 29.| Bangkirai | Shorea laevifolia Endert. |Dipterocarpaceae | | 30.| Bangkong k./Bancet | Turpinia sphaerocarpa Hassk. |Staphyleaceae | | 31.| Baniran/Menteng monyet | Neoscortechinia kingii Hoffm. |Euphorbiaceae | | 32.| Banio/Meranti merkujang | Shorea leptocladus Sym. |Dipterocarpaceae | | 33.| Balok | Vitex spp. |Verbenaceae | | 34.| Banitan/Kayu bulan | Polythia glauca Boerl. |Annonaceae | | 35.| Baros | Manglietia glauca Boerl. |Magnoliaceae | | 36.| Batu k./Delingsem | Homalium spp. |Flacounteaceae | | 37.| Bawang k./Surian bawang | Melia exelsa Jack. |Meliaceae | | 38 | Mimba | Azadinachta indica A.Juss. |Meliaceae | | 39 | Mindi | Melia azedarach Lin. |Meliaceae | | 40.| Bawang hutan k./Kulim | Scorodocarpus borneensis Becc. |Olacaceae | | 41.| Bawai | Parasianthes minahasae |Mimosaceae | | 42.| Bayur | Pterospermum spp. |Sterculiaceae | | 43.| Bias/Mensira | Ilex pleiobrachiata Loes. |Aquifoliaceae | | 44.| Bedaru/Daru-daru | Cantleya corniculata Howard. |Icacinaceae | | 45.| Belangiran | Shorea belangeran Burck. |Dipterocarpaceae | | 46.| Belian/Ulin | Eusideroxylon zwageri T.et.B |Lauraceae | | 47.| Bengkal puri | Neonauclea orientalis L. |Rubiaceae | | 48.| Bengkal udang | Neonauclea subdita Merr. |Rubiaceae | | 49.| Benua | Macaranga spp. |Euphorbiaceae | | 50.| Beruas | Garcinia celebica L. |Guttiferae | | 51.| Benuas | Shorea laevifolia Endert. |Dipterocarpaceae | | 52.| Benuas lebar daun | Shorea kunstleri King. |Dipterocarpaceae | | 53.| Bengang | Neesia spp. |Bombaceae | | 54.| Bentaos | Wrightia spp. |Apocynaceae | | 55.| Bentawas | Wrightia spp. |Apocynaceae | | 56.| Berangan pagar anak | Castanopsis acuminatissima A.Dc. |Fagaceae | | 57.| Berangan saninten | Castanopsis argentea A.Dc. |Fagaceae | | 58.| Berangan eha | Castanopsis buruana Miq. |Fagaceae | | 59.| Berangan gundul | Castanopsis sumatrana A.DC. |Fagaceae | | 60.| Berumbung/Lasi | Adina fagifolia Val. |Rubiaceae | | 61.| Besi k./Belian/Ulin | Eusideroxylon zwageri T.et.B |Lauraceae | | 62.| Binuang | Octomeles sumatrana Miq. |Daticaceae | | 63.| Binuang laki | Duabanga moluccana Bl. |Sonneratiaceae | | 64.| Binong | Tetrameles nudiflora R.Br. |Daticaceae | | 65.| Bintangur | Calophyllum spp. |Guttiferae | | 66.| Bintungan | Bischeffia javanica Bl. |Euphorbiaceae | | 67.| Bipa k./Keresak bulu | Pterygota forbesii F.V. Muell. |Sterculiaceae | | 68.| Bitis k. | Palaquium ridleyi K.et.G |Sapotaceae | | 69.| Bowoi | Parasianthes minahassae |Mimosaceae | | 70.| Boboy | Parasianthes minahassae |Mimosaceae | | 71.| Bogang | Neesia spp. |Bombaceae | | 72.| Bogem/Perepat laut | Sonneratia alba Smith. |Sonneratiaceae | | 73.| Bogin/Bongin/Pauh kijang | Irvingin malayana Oliv. |Simarubaceae | | 74.| Buah k. | Crypteronia spp. |Cryptenoniaceae | | 75.| Bugis k. | Koordersiodendron pinnatum Merr. |Anacardiaceae | | 76.| Buluh/Merambung | Vernonia arborea Ham. |Compositae | | 77.| Bulan k. | Endospermum spp. |Euphorbiaceae | | | | Xanthophylum spp. |- | | 78.| Bungur | Lagerstoemia spp. |Lythraceae | | 79.| Butun | Barringtonia app. |Lecythidaceae | | 80.| Buta-buta | Excoecaria agallocha L. |Euphorbiaceae | | 81.| Candu k. | Fraxinus griffithii Olarke. |Olaceae | | 82.| Cangcaratan | Neonauclea calycina Merr. |Rubiaceae | | 83.| Copot | Camnosperma spp. |Anacardiaceae | | 84.| Camantan/Alau | Dacrydium spp. |Podocarpaceae | | 85.| Cemara laut | Casuarina equsetifolia Forst |Casuarinaceae | | 86.| Cemara gunung | Casuarina junghuhniana Miq. |Casuarinaceae | | 87.| Cempaga/Teki | Dysoxylum spp. |Meliaceae | | 88.| Cempaka hutan | Elmerrilla ovalis Dandy. |Magnoliaceae | | 89 | Manglid | Michelia velutina Bl. |Magnoliaceae | | 90.| Cempaka/Wasian | Elmerrilla celebica Dandy. |Magnoliaceae | | 91.| Cengal | Hopea sangal Korth. |Dipterocarpaceae | | 92.| Cendana | Santalum album Lann. |Santalaceae | | 93.| Cange/Cingo/Kitenjo | Mastixia rostrata Bl. |Cornaceae | | 94.| Cina k./Sampinur/Melur | Dacrydium elatum Wall. |Podocarpaceae | | 95.| Cingo/Cenge | Mastixia rostrata Bl. |Cornaceae | | 96.| Coromandel/Kayu hitam | Diospyros celebica Bakh. |Ebenaceae | | 97.| Dahu | Dracontomelon dao Merr et.Polfe. |Anacardiaceae | | 98.| Damar malili | Agathis hammii M.Dr. |Araucariceae | | 99.| Damar merah | Agathis loranthifolia Salisb. |Araucariceae | |100.| Damar daging | Agathis beccarii Warb. |Araucariceae | |101.| Damar putih/Agathis | Agathis alba Foxw. |Araucariceae | |102.| Damar buah | Shorea gibbosa Brandis. |Dipterocarpaceae | |103.| Damar kedontang | Shorea bracteolata Dyer. |Dipterocarpaceae | |104.| Damar laut/Merawan seluai | Hopea dryobalanoides Miq. |Dipterocarpaceae | |105.| Damar maja | Shorea virescens Parijs. |Dipterocarpaceae | |106.| Damar mesegar | Shorea sororia V.Sl. |Dipterocarpaceae | |107.| Damar munsarai | Shorea retinodes V.Sl. |Dipterocarpaceae | |108.| Damar pakit | Shorea acuminatissima Sym. |Dipterocarpaceae | |109.| Damar siput | Shorea faguetiana Heim. |Dipterocarpaceae | |110.| Damar tanduk | Shorea multiflora Sym. |Dipterocarpaceae | |111.| Damar tenang | Shorea koordesii Brandis. |Dipterocarpaceae | |112.| Damar tunam | Shorea lamellata Foxw. |Dipterocarpaceae | |113.| Daru-daru | Cantleya corniculata Howard. |Icacinaceae | |114.| Damuli/Tempinis | Sloetia elongata Kds. |Moraceae | |115.| Dahu besar daun | Dracontomelon mangiferum Bl. |Anacardiaceae | |116.| Dahu kecil daun | Dracontomelon dao Merr. |Anacardiaceae | |117.| Delingsem/K. Batu | Homalium tomentosum Benth. |Flacourtiaceae | |118.| Duabanga/Ares/Takir | Duabanga moluccana Bl. |Sonneratiaceae | |119.| Duhat | Eugenia cumini Druce. |Myrtaceae | |120.| Dungun/Atung laut | Heritiera littoralis Dry. |Sterculiaceae | |121.| Dungun darat | Tarrietia javanica Bl. |Sterculiaceae | |122.| Durian | Durio zibethinus Murr. |Bombaceae | |123.| Durian burung | Durio carinatus Mast. |Bombaceae | |124.| Durian daun | Durio oxleyanus Grifi. |Bombaceae | |125.| Ebony | Diospyros spp. |Ebenaceae | |126.| Empelas batu/Penjalinan | Celtis spp. |Ulmaceae | |127.| Engulas | Celtis spp. |Ulmaceae | |128.| Ampupu/Eucaliptus | Eucalyptus spp. |Myrtaceae | |129.| Gadog/Bintungan | Bischeffia javanica Bl. |Euphorbiaceae | |130.| Gaharu buaya | Gonystylus hankenbergii Diels. |Thymelaeaceae | |131.| Gaharu hitam | Gonystylus macrophyllus A.Shaw. |Thymelaeaceae | |132.| Gaharu laka | Aetoxylon sympetalum A.Shaw. |Thymelaeaceae | |133.| Galedupa, k. | Sindora galedupa Prain. |Caesalpiniaceae | |134.| Gambir, k. | Trigonopleura malayana Hook.f. |Euphorbiaceae | |135.| Gardenia | Gardenia spp. |Rubiaceae | |136.| Gelam/Sitepung/Merambung | Vernonia arborea Ham. |Compositae | |137.| Gempol/Bengkal | Nauclea orientalis L. |Rubiaceae | |138.| Gerok ayam/Terentang | Buchanania arborescena Bl. |Anacardiaceae | |139.| Gerunggang | Cratoxylon arborescena Blume. |Guttiferae | |140.| Getah hangkang | Palaquium leiocarpum Bl. |Sapotaceae | |141.| Getah perca | Palaquium gutta Baill. |Sapotaceae | |142.| Getah sundai | Payena leerii Kurz. |Sapotaceae | |143.| Giam padi | Cotylelobium malayanum V.Sl. |Dipterocarpaceae | |144.| Giam tembaga | Cotylelobium melanoxylon Pierre. |Dipterocarpaceae | |145.| Giam hulodere | Vatica flavovirens V.Sl. |Dipterocarpaceae | ------------------------------------------------------------------------------------------- SIFAT-SIFAT KAYU DAN PENGGUNAANNYA Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut ini diuraikan sifat-sifat kayu (fisik dan mekanik) serta macam penggunaannya. A. Pengenalan Sifat-Sifat Kayu Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal. Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu: 1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat). 2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial). 3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya. 4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering. B. Sifat Fisik Kayu 1. Berat dan Berat Jenis Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula. 2. Keawetan Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal. 3. Warna Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda. 4. Tekstur Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll). 5. Arah Serat Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring). 6. Kesan Raba Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu. 7. Bau dan Rasa Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb. 8. Nilai Dekoratif Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif. 9. Higroskopis Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content). 10. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari : a. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu. b. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll). 11. Daya Hantar Panas Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas. 12. Daya Hantar Listrik 13. Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air. C. Sifat Mekanik Kayu 1. Keteguhan Tarik Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu : a. Keteguhan tarik sejajar arah serat dan b. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat. Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat. 2. Keteguhan tekan / Kompresi Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu : a. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan b. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat. Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi sejajar arah serat. 3. Keteguhan Geser Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu : a. Keteguhan geser sejajar arah serat b. Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan c. Keteguhan geser miring Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat. 4. Keteguhan lengkung (lentur) Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu : a. Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan. b. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak. 5. Kekakuan Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas. 6. Keuletan Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian. 7. Kekerasan Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu. 8. Keteguhan Belah Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial. Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok : a. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu. b. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb. D. Macam Penggunaan Kayu Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu antara lain dapat dikemukan sebagai berikut : 1. Bangunan (Konstruksi) Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan alam yang tinggi. Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas, keruing, lara, rasamala. 2. Veneer biasa Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya sedang. Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang. 3. Veneer mewah Persyaratan teknis : disamping syarat di atas, kayu harus bernilai dekoratif. Jenis kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas, sungkai, weru, sonokembang. 4. Perkakas (mebel) Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan dikerat. Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling, sonokembang, ramin. 5. Lantai (parket) Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat. Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati, kuku. 6. Bantalan Kereta Api Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet. Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran, bintangur, kempas, ulin. 7. Alat Olah Raga Persyaratan teknis : kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet. Jenis kayu : agathis, bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling. 8. Alat Musik Persyaratan teknis : tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya resonansi baik. Jenis kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni. 9. Alat Gambar Persyaratan teknis : ringan, tekstur halus, warna bersih. Jenis kayu : jelutung, melur, pulai, pinus. 10. Tong Kayu (Gentong) Persyaratan teknis : tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan bau. Jenis kayu : balau, bangkirai, jati, pasang. 11. Tiang Listrik dan Telepon Persyaratan teknis : kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk lurus. Jenis kayu : balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu, ulin. 12. Patung dan Ukiran Kayu Persyaratan teknis : serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah patah dan berwarna gelap. Jenis kayu : jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni. 13. Korek Api Persyaratan teknis : sama dengan persyaratan veneer, cukup kuat (anak korek api), elastis dan tidak mudah pecah (kotak). Jenis kayu : agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon, perupuk, pulai, terentang, pinus. 14. Pensil Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok, warna agak merah, berserat lurus. Jenis kayu : agathis, jelutung, melur, pinus. 15. Moulding Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah dikerjakan, mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif. Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, meranti dll. 16. Perkapalan Lunas Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, tahan binatang laut. Jenis kayu : ulin, kapur. Gading Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut. Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur. Senta Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut. Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur. Kulit Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, kuat, liat, tahan binatang laut. Jenis kayu : bangkirai, bungur, meranti merah. Bangunan dan dudukan mesin Persyaratan teknis : ringan, kuat dan awet, tidak mudah pecah karena getaran mesin. Jenis kayu : kapur, meranti merah, medang, ulin, bangkirai. Pembungkus as baling-baling Persyaratan teknis : liat, lunak sehingga tidak merusak logam. Jenis kayu : nangka, bungur, sawo. Popor Senjata Persyaratan teknis : ringan, liat, kuat, keras, dimensi stabil. Jenis kayu : waru, salimuli, jati. Sumber : 1. Nama-nama Kesatuan Untuk jenis-jenis Pohon Jang Penting di Indonesia. Pengumuman Istimewa Balai Penyelidikan Kehutanan No. 6. 1952. Balai Penyelidikan Kehutanan. Djawatan Kehutanan, Kementerian Pertanian. 2. Jenis-jenis Kayu Komersiil di Indonesia. Edisi Khusus No 38A. 1983. Direktorat Bina Program, Direktorat Jenderal Kehutanan. 3. 400 Jenis Pohon Indonesia dan Index. Pusat Dokumentasi Lembaga Penelitian Hasil Hutan, 1975 4. Plant Resources of South-East Asia : Basic List of Species and Commodity Grouping; Final Version. Prosea, 1993) 5. Tree Flora of Indonesia.Badan Litbang Departemen Kehutanan, 1989. 6. 4000 Jenis Pohon di Indonesia dan Index.Badan Litbang Departemen Kehutanan, 1993. 7.Kayu Perdagangan Indonesia, Sifat dan kegunaannya,LPHH,Balitbang,Departemen pertanian,1979 DATA HASIL SURVAY DI LAPANGAN JENIS KAYU ASAL KAYU HARGA KAYU Meranti Minas Rp. 1.150.000/kubik Balam Lipat kain Rp. 1.600.000/kubik Kulim Perawang Rp. 2.900.000/kubik Merbau Sorek Rp. 2.600.000/kubik Sungkai - Rp. 1.800.000/kubik Rengas - Rp. 1.150.000/kubik Durian - Rp. 1.150.000/kubik Bayur - Rp. 1.600.000/kubik Tembusu - Rp. 5.000.000/kubik Golong-golong - Rp. 5.000/batang Kayu bor - Rp. 13.000/batang Tips Memilih Kayu yang Bagus :  Di lihat padat  Tidak terlalu berat  Arah serat dan bentuk kayu harus lurus  Tidak ada cacat kayu  Kulit kayu yang tertinggal tidak ada  Kayu harus kering/ kadar air rendah  Kulit kayu yang tertinggal tidak ada  Kayu harus kering/ kadar air rendah DATA HASIL SURVAY DI LAPANGAN JENIS KAYU ASAL KAYU HARGA KAYU Meranti Minas Rp. 1.150.000/kubik Balam Lipat kain Rp. 1.600.000/kubik Kulim Perawang Rp. 2.900.000/kubik Merbau Sorek Rp. 2.600.000/kubik Sungkai - Rp. 1.800.000/kubik Rengas - Rp. 1.150.000/kubik Durian - Rp. 1.150.000/kubik Bayur - Rp. 1.600.000/kubik Tembusu - Rp. 5.000.000/kubik Golong-golong - Rp. 5.000/batang Kayu bor - Rp. 13.000/batang